Holahan (dalam Iskandar, 1990), mengungkapkan bahwa teritorialitas adalah suatu tingkah laku yang diasosiasikan pemilikan atau tempat yang ditempatinya atau area yang sering melibatkan cirri pemiliknya dan pertahanan dari serangan orang lain. Degan demikian menurut Altman (1975) penghuni tempat tersebut dapat mengontrol daerahnya atau unitnya dengan benar, atau merupakan suatu territorial primer.
Menurut Lang (1987), terdapat empat karakter dari territorialitas, yaitu :
1. Kepemilikan atau hak dari suatu tempat
2. Personalisasi atau penandaan dari suatu area tertentu
3. Hak untuk mempertahankan diri dari ganggunan luar
4. Pengatur dari beberapa fungsi, mulai dari bertemunya kebutuhan dasra psikologis sampai kepada kepuasan kognitif dan kebutuhan-kebutuhan estetika.
Menurut Altman membagi teritorialitas menjadi 3, yaitu;
1. teritorialitas primer
teori ini dimiliki serta dipergunakan secara khusus bagi pemiliknya. pelanggaran terhadap teritori utama ini akan mengangkibatkan timbulnya perlawanan dari pemiliknya dan ketidakmampuan untuk mempertahankan teritori utama ini akan mengakibatkan masalah yang serius terhadap aspek psikologis pemiliknya, yaitu dalam hal harga diri dan indentitasnya. Yang termasuk dalam teritorial ini adalah ruang kerja, ruang tidur, pekarangan, wilayah negara, dan sebagainya.
2. terotorial sekunder
teritori ini lebih longgar pemakaiannya dan pengontrolan oleh perorangan. Teritori ini dapat digunakan oleh orang lain yang masih di dalam kelompok ataupun orang yang mempunyai kepentingan kepada kelompok itu. Sifatnya adalah semi-publik.. Yang termasuk dalam teritorial ini adalah sirkulasi lalu lintas di dalam kantor, toilet, zona servis, dan sebagainya,
3. teritorial umum
digunakan oleh setiap orang dengan mengikuti aturan aturan yang lazim di dalam masyrakat dimana teritorial umum itu berada.Contohnya taman kota, tempat duduk dalam bis kota, gedung bioskop, ruang kuliah, dan sebagainya.
sumber :
Prabowo, hendro.1998.Pengantar Psikologi Lingkungan.Jakarta.Gunadarma.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar