Definisi Polusi Air
Istilah polusi air atau pencemaran
air dapat dipersepsikan berbeda oleh satu orang dengan orang lainnya mengingat
banyak pustaka acuan yang merumuskan definisi istilah tersebut, baik dalam
kamus atau buku teks ilmiah. Pengertian pencemaran air juga didefinisikan dalam
Peraturan Pemerintah, sebagai turunan dari pengertian pencemaran lingkungan
hidup yang didefinisikan dalam undang-undang. Dalam praktek operasionalnya,
pencemaran lingkungan hidup tidak pernah ditunjukkan secara utuh, melainkan
sebagai pencemaraan dari komponen-komponen lingkungan hidup, seperti pencemaran
air, pencemaran air laut, pencemaran air tanah dan pencemaran udara.
Peraturan Pemerintah nomor 82 tahun
2001 tentang pengelolaan kualitas air dan pengendalian pencemaran air
menyatakan bahwa, pencemaran air adalah : “pencemaran air adalah masuknya
atau dimasukkannya mahluk hidup, zat, energi dan atau komponen lain ke dalam
air oleh kegiaan manusia sehingga kualitas air turun sampai ke tingkat tertentu
yang menyebabkan air tidak berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya”.
Peraturan ini menyatakan bahwa pencemaran harus ditanggulangi dan
penanggulangannya adalah merupakan kewajiban semua pihak.
Berdasarkan definisi pencemaran air,
penyebab terjadinya pencemaran dapat berupa masuknya mahluk hidup, zat, energi
atau komponen lain ke dalam air sehingga menyebabkan kualitas air tercemar.
Masukan tersebut sering disebut dengan istilah unsure pencemar, yang
pada prakteknya masukan tersebut berupa buangan yang bersifat rutin, misalnya
buangan limbah cair. Aspek pelaku / penyebab dapat yang disebabkan oleh alam,
atau oleh manusia. Pencemaran yang disebabkan oleh alam tidak dapat
berimplikasi hukum, tetapi pemerintah tetap harus menanggulangi pencemaran
tersebut. Sedangkan aspek akibat dapat dilihat berdasarkan penurunan kualitas
air sampai ke tingkat tertentu. Pengertian tingkat tertentu dalam
definisi tersebut adalah tingkat kualitas air yang menjadi batas antara tingkat
tak-cemar (tingkat kualitas air belum sampai batas) dan tingkat
cemar (kualitas air yang telah sampai ke batas atau melewati batas).
1. Indikator Pencemaran Air
Indikator atau tanda bahwa air
lingkungan telah tercemar adalah adanya perubahan atau tanda yang dapat diamati
yang dapat digolongkan menjadi :
1. Pengamatan secara fisis, yaitu pengamatan pencemaran air
berdasarkan tingkat kejernihan air (kekeruhan), perubahan suhu, warna dan
adanya perubahan warna, bau dan rasa.
2. Pengamatan secara kimiawi, yaitu pengamatan pencemaran air
berdasarkan zat kimia yang terlarut, perubahan pH.
3. Pengamatan secara biologis, yaitu pengamatan pencemaran air
berdasarkan mikroorganisme yang ada dalam air, terutama ada tidaknya bakteri
pathogen.
Indikator yang umum diketahui pada
pemeriksaan pencemaran air adalah pH atau konsentrasi ion hydrogen, oksigen
terlarut (Dissolved Oxygen, DO), kebutuhan oksigen biokimia (Biochemiycal
Oxygen Demand, BOD) serta kebutuhan oksigen kimiawi (Chemical
Oxygen Demand, COD).
2. Sumber Pencemaran Air
Banyak penyebab sumber pencemaran
air, tetapi secara umum dapat dikategorikan menjadi 2 (dua) yaitu sumber
kontaminan langsung dan tidak langsung. Sumber langsung meliputi efluen yang
keluar dari industri, TPA sampah, rumah tangga dan sebagainya. Sumber tak
langsung adalah kontaminan yang memasuki badan air dari tanah, air tanah atau
atmosfir berupa hujan. Pada dasarnya sumber pencemaran air berasal dari
industri, rumah tangga (pemukiman) dan pertanian. Tanah dan air tanah
mengandung sisa dari aktivitas pertanian misalnya pupuk dan pestisida.
Kontaminan dari atmosfir juga berasal dari aktifitas manusia yaitu pencemaran
udara yang menghasilkan hujan asam. Pengaruh bahan pencemar yang berupa gas,
bahan terlarut, dan partikulat terhadap lingkungan perairan dan kesehatan
manusia dapat ditunjukkan secara skematik sebagai berikut :
3. Komponen Pencemaran Air
Saat ini hampir 10 juta zat kimia
telah dikenal manusia, dan hampir 100.000 zat kimia telah digunakan secara
komersial. Kebanyakan sisa zat kimia tersebut dibuang ke badan air atau air
tanah. Sebagai contoh adalah pestisida yang biasa digunakan di pertanian,
industri atau rumah tangga, detergen yang biasa digunakan di rumah tangga atau
PCBs yang biasa digunakan pada alat-alat elektronik. Erat kaitannya dengan
masalah indikator pencemaran air, ternyata komponen pencemaran air turut menentukan
bagaimana indikator tersebut terjadi. Menurut Wardhana (1995), komponen
pencemaran air yang berasal dari industri, rumah tangga (pemukiman) dan
pertanian dapat dikelompokkan sebagai bahan buangan:
§
Padat
§
organic dan olahan bahan makanan
§
anorganik
§
cairan berminyak
§
berupa panas
§
zat kimia
4. Dampak Pencemaran Air
Pencemaran air dapat berdampak sangat
luas, misalnya dapat meracuni air minum, meracuni makanan hewan, menjadi
penyebab ketidak seimbangan ekosistem sungai dan danau, pengrusakan hutan
akibat hujan asam dsb. Di badan air, sungai dan danau, nitrogen dan fosfat dari
kegiatan pertanian telah menyebabkan pertumbuhan tanaman air yang di luar
kendali yang disebut eutrofikasi (eutrofication). Ledakan pertumbuhan
tersebut menyebabkan oksigen yang seharusnya digunakan bersama oleh seluruh
hewan/tumbuhan air, menjadi berkurang. Ketika tanaman air tersebut mati,
dekomposisinya menyedot lebih banyak oksigen. Akibatnya ikan akan mati dan
aktivitas bakteri akan menurun.
Dampak pencemaran air pada umumnya
dibagi dalam 4 kategori (KLH, 2004)
1.
dampak terhadap kehidupan biota air
2.
dampak terhadap kualitas air tanah
3.
dampak terhadap kesehatan
4.
dampak terhadap estetika lingkungan
5. Penanggulangangan Pencemaran Air
Pengendalian / penanggulangan
pencemaran air di Indonesia telah diatur melalui Peraturan Pemerintah Nomor 82
tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas dan Pengendalian Pencemaran Air. Secara
umum hal ini meliputi pencemaran air baik oleh instansi ataupun non-instansi.
Salah satu upaya serius yang telah dilakukan Pemerintah dalam pengendalian
pencemaran air adalah melalui Program Kali Bersih (PROKASIH). Program ini
merupakan upaya untuk menurunkan beban limbah cair khususnya yang berasal dari
kegiatan usaha skala menengah dan besar, serta dilakukan secara bwertahap untuk
mengendalikan beban pencemaran dari sumber – sumber lainnya. Program ini juga
berusaha untuk menata pemukiman di bantaran sungai dengan melibatkan masyarakat
setempat (KLH, 2004).
Pada prinsipnya ada 2 (dua) usaha
untuk menanggulangi pencemaran, yaitu penanggulangan secara non-teknis dan
secara teknis. Penanggulangan secara non –teknis yaitu suatu usaha untuk
mengurangi pencemaran lingkungan dengan cara menciptakan peraturan perundangan
yang dapat merencanakan, mengatur dan mengawasi segala macam bentuk kegiatan
industri dan teknologi sehingga tidak terjadi pencemaran. Peraturan perundangan
ini hendaknya dapat memberikan gambaran secara jelas tentang kegiatan industri
yang akan dilaksanakan, misalnya meliputi AMDAL, pengaturan dan pengawasan
kegiatan dan menanamkan perilaku disiplin. Sedangkan penanggulangan secara
teknis bersumber pada perlakuan industri terhadap perlakuan buangannya,
misalnya dengan mengubah proses, mengelola limbah atau menambah alat bantu yang
dapat mengurangi pencemaran.
Sebenarnya penanggulangan pencemaran
air dapat dimulai dari diri kita sendiri. Dalam keseharian, kita dapat
mengurangi pencemaran air dengan cara mengurangi produksi sampah (minimize)
yang kita hasilkan setiap hari. Selain itu, kita dapat pula mendaur ulang (recycle)
dan mendaur pakai (reuse) sampah tersebut. Kitapun perlu memperhatikan
bahan kimia yang kita buang dari rumah kita. Karena saat ini kita telah menjadi
masyarakat kimia, yang menggunakan ratusan jenis zat kimia dalam keseharian
kita, seperti mencuci, memasak, membersihkan rumah, memupuk tanaman, dan
sebagainya. Kita harus bertanggung jawab terhadap berbagai sampah seperti
makanan dalam kemasan kaleng, minuman dalam botol dan sebagainya, yang memuat unsur
pewarna pada kemasannya dan kemudian terserap oleh air tanah pada tempat
pembuangan akhir. Bahkan pilihan kita untuk bermobil atau berjalan kaki, turut
menyumbangkan emisi asam atu hidrokarbon ke dalam atmosfir yang akhirnya
berdampak pada siklus air alam.
Menjadi konsumen yang bertanggung
jawab merupakan tindakan yang bijaksana. Sebagai contoh, kritis terhadap barang
yang dikonsumsi, apakah nantinya akan menjadi sumber bencana yang persisten,
eksplosif, korosif dan beracun ataudegradable (dapat didegradasi
alam)? Apakah barang yang kita konsumsi nantinya dapat meracuni manusia, hewan,
dan tumbuhan aman bagi makhluk hidup dan lingkungan ?
Teknologi dapat kita gunakan untuk
mengatasi pencemaran air. Instalasi pengolahan air bersih, instalasi pengolahan
air limbah, yang dioperasikan dan dipelihara baik, mampu menghilangkan
substansi beracun dari air yang tercemar. Dari segi kebijakan atau peraturanpun
mengenai pencemaran air ini telah ada. Bila kita ingin benar-benar hal tersebut
dapat dilaksanakan, maka penegakan hukumnya harus dilaksanakan pula. Pada
akhirnya, banyak pilihan baik secara pribadi ataupun social kolektif) yang
harus ditetapkan, secara sadar maupun tidak, yang akan mempengaruhi tingkat
pencemaran dimanapun kita berada. Walaupun demikian, langkah pencegahan lebih
efektif dan bijaksana.
Melalui penanggulangan pencemaran ini
diharapkan bahwa pencemaran akan berkurang dan kualitas hidup manusia akan
lebih ditingkatkan, sehingga akan didapat sumber air yang aman, bersih dan
sehat.
PENCEMARAN UDARA
Defenisi Pencemaran Udara
Defenisi pencemaran udara menurut
peraturan Pemerintah No.29 Tahun 1986 adalah masuk atau dimasukkanya mahluk
hidup, zat, energi dan atau komponen lain kedalam air dan atau berubahnya
tatanan air oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam, sehingga kualitas air
turun sampai ketingkat tertentu yang menyebabkan air menjadi kurang atau sudah
tidak berpungsi lagi sesuai peruntukkannya.
Selain kendaraan bermotor,
pabrik-pabrik atau industri merupakan sumber bahan pencemar udara yang tidak
kalah pentingnya dan untuk industri disebut Sumber Tidak Bergerak. Berbeda
dengan jenis bahan pencemar yang dikeluarkan kendaraan bermotor, untuk industri
terdapat keberagaman dari bahan pencemaran tergantung dari jenis bahan
baku dan produk apa yang digunakan dan dihasilkan oleh industri yang
bersangkutan. Dengan meningkatnya jumlah industri di perkotaan, maka tidak
dapat di sangkal lagi kualitas udaranya akan makin menurun. Oleh karena itu
dikenal dengan istilahGrey air Cities, yaitu udara didaerah atau kota
yang berwarna ke abu-abuan (ciri untuk kota yang tercemar oleh asam industri)
dan Brown air cities, yaitu udara di kota-kota yang berwarna
kecoklat-coklatan ciri untuk yang tercemar oleh asap-asap kendraan bermotor).
Pencemaran udara adalah kehadiran
satu atau lebih substansi fisik, kimia, atau biologi di atmosfer dalam jumlah
yang dapat membahayakan kesehatan manusia, hewan, dan tumbuhan, mengganggu
estetika dan kenyamanan, atau merusak properti.
Pencemaran udara
Adapun yang disebut polutan yaitu
suatu zat atau bahan yang kadarnya melebihi ambang batas serta berada pada
waktu dan tempat yang tidak tepat, sehingga merupakan bahan pencemar
lingkungan, misalnya: bahan kimia, debu, dan panas. Polutan tersebut dapat
menyebabkan lingkungan menjadi tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya dan
akhirnya malah merugikan manusia dan makhluk hidup lainnya.
Pencemaran udara dapat pula
dikelompokkan kedalam :
§
Pencemar primer. Polutan yang bentuk
dan komposisinya sama dengan ketika dipancarkan, lazim disebut sebagai pencemar
primer, antara lain CO, CO2, hidrokarbon, SO,Nitrogen
Oksida.
§
Pencemar Sekunder. Berbagai bahan
pencemar kadangkala bereaksi satu sama lain menghasilkan jenis pencemar baru,
yang justru lebih membahayakan kehidupan. Reaksi ini dapat terjadi secara
otomatis ataupun dengan cara bantuankatalisator, seperti sinar matahari.
Pencemar hasil reaksi disebut sebagai pencemar sekunder. Contoh pencemar
sekunder adalah Ozon, formal dehida, dan Peroxy Acyl
Nitrate(PAN).
Sedangkan WHO menetapkan empat
tingkatan pencemaran sebagai berikut:
§
Pencemaran tingkat pertama; yaitu
pencemaran yang tidak menimbulkan kerugian bagi manusia.
§
Pencemaran tingkat kedua; yaitu
pencemaran yang mulai menimbulkan kerugian bagi manusia seperti terjadinya
iritasi pada indra kita.
§
Pencemaran tingkat ketiga; yaitu
pencemaran yang sudah dapat bereaksi pada faal tubuh dan menyebabkan terjadinya
penyakit yang kronis.
§
Pencemaran tingkat keempat; yaitu
pencemaran yang telah menimbulkan sakit akut dan kematian bagi manusia maupun
hewan dan tumbuh-tumbuhan.
Penyebab Pencemaran Udara
Kita semua telah tahu pencemaran
udara disebabkan oleh polutan. Namun banyak proses yang dapat terjadi dalam
masuknya polutan ke udara. Diantaranya:
Aktifitas manusia
§
Transportasi yaitu dari asap
pembuangan kendaraan bermotor yang jumlahnya semakin banyak.
§
Industri yaitu dari asap pembuangan
pabrik-pabrik. Juga dari pembangkit listrik yang mengeluarkan asap seperti
pembangkit listrik tenaga uap yang menggunakan batubara.
§
Rumah tangga yaitu dari asap
pembakaran-pembakaran rumah tangga. Refrigator atau kulkas dan AC (air
conditioner) atau pendingin udara yang ber-CFC atau khloro fluoro karbon.
§
Penebangan hutan yaitu dari manusia
yang tidak bertanggung jawab karena telah menebang hutan sembarangan. Dapat
menambah jumlah karbondioksida di udara. Juga ladang berpindah yang dilakukan
dengan cara membakar hutan.
Sumber alami
§
Gunung berapi, secara alami gunung
berapi mengeluarkan gas yang dapat merusak kesehatan manusia. Misalnya gas
belerang jika dalam konsentrasi tinggi dapat membahayakan manusia
§
Kebakaran hutan secara alami mungkin
terjadi. Biasa terjadi saat musim kemarau.
Akibat Pencemaran Udara
Dampak kesehatan
Substansi pencemar yang terdapat di
udara dapat masuk ke dalam tubuh melalui sistem pernapasan. Jauhnya penetrasi
zat pencemar ke dalam tubuh bergantung kepada jenis pencemar. Partikulat
berukuran besar dapat tertahan di saluran pernapasan bagian atas, sedangkan
partikulat berukuran kecil dan gas dapat mencapai paru-paru. Dari paru-paru,
zat pencemar diserap oleh sistem peredaran darah dan menyebar ke seluruh tubuh.
Dampak kesehatan yang paling umum
dijumpai adalah ISPA (infeksi saluran pernapasan akut), termasuk di antaranya,
asma, bronkitis, dan gangguan pernapasan lainnya. Beberapa zat pencemar
dikategorikan sebagai toksik dan karsinogenik. Studi ADB memperkirakan dampak
pencemaran udara di Jakarta yang berkaitan dengan kematian prematur, perawatan
rumah sakit, berkurangnya hari kerja efektif, dan ISPA pada tahun 1998 senilai
dengan 1,8 trilyun rupiah dan akan meningkat menjadi 4,3 trilyun rupiah di
tahun 2015.
Perubahan cuaca dan lautan juga dapat
mengakibatkan munculnya penyakit-penyakit yang berhubungan dengan panas (heat
stroke) dan kematian. Temperatur yang panas juga dapat menyebabkan gagal panen
sehingga akan muncul kelaparan dan malnutrisi. Perubahan cuaca yang ekstrim
dapat menyebabkan penyakit-penyakit yang berhubungan dengan bencana alam (banjir,
badai dan kebakaran) dan kematian akibat trauma. dapat memberi dampak pada
penyebaran penyakit melalui air yang sudah kotor melalui pencemaran.Ditambah
pula dengan polusi udara hasil emisi gas-gas pabrik yang tidak terkontrol
selanjutnya akan berkontribusi terhadap penyakit-penyakit saluran pernafasan
seperti asma, alergi, coccidiodomycosis, penyakit jantung dan paru kronis, dan
lain-lain.
Dampak terhadap tanaman dan binatang
Tanaman yang tumbuh di daerah dengan
tingkat pencemaran udara tinggi dapat terganggu pertumbuhannya dan rawan
penyakit, antara lain klorosis, nekrosis, dan bintik hitam. Partikulat yang
terdeposisi di permukaan tanaman dapat menghambat proses fotosintesis. Selain
itu pencemaran udara yang juga dapat menyebabkan pemanasan global. Dapat
mengakibatkan tanaman mati. Ini di sebabkan naiknya temperatur rata-rata bumi
membuat beberapa tanaman yang tidak dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan
mati.
Dampak terhadap Binatang yaitu
timbulnya penyakit-penyakit penapasan. Karena zat-zat kimia yang berbahaya.
Sama seperti tumbuhan binatang yang tidak dapat menyesuaikan diri dengan dapat
lingkungan mati. Karena pemanasan global.
Hujan asam
pH biasa air hujan adalah 5,6 karena
adanya CO2 di atmosfer. Pencemar udara seperti SO2 dan NO2 bereaksi dengan air
hujan membentuk asam dan menurunkan pH air hujan. Dampak dari hujan asam ini
antara lain:
§
Mempengaruhi kualitas air permukaan
§
Merusak tanaman dan berpengaruh
terhadap binatang
§
Melarutkan logam-logam berat yang
terdapat dalam tanah sehingga mempengaruhi kualitas air tanah dan air permukaan
§
Bersifat korosif sehingga merusak
material dan bangunan
§
Berpengaruh terhadap kesehatan
manusia
Efek Dari Rumah Kaca
Efek rumah kaca disebabkan oleh
keberadaan CO2, CFC, metana, ozon, dan N2O di lapisan troposfer yang menyerap
radiasi panas matahari yang dipantulkan oleh permukaan bumi. Akibatnya panas
terperangkap dalam lapisan troposfer dan menimbulkan fenomena pemanasan global.
Dampak dari pemanasan global adalah:
§
Pencairan es. Ketika atmosfer
menghangat, lapisan permukaan lautan juga akan menghangat, sehingga volumenya
akan membesar dan menaikkan tinggi permukaan laut. Pemanasan juga akan
mencairkan banyak es di kutub, terutama sekitar Greenland, yang lebih
memperbanyak volume air di laut. Ini semua dapat menenggelamkan daratan.
§
Perubahan iklim regional dan global
juga Cuaca. Temperatur pada musim dingin dan malam hari akan cenderung untuk
meningkat.Daerah hangat akan menjadi lebih lembab karena lebih banyak air yang
menguap dari lautan. Badai akan menjadi lebih sering. Selain itu, air akan
lebih cepat menguap dari tanah. Akibatnya tanah akan menjadi lebih kering dari
sebelumnya. Angin akan bertiup lebih kencang yang akan menyebabkan angin topan
yang memperoleh kekuatan dari udara panas.
§
Perubahan siklus hidup flora dan
fauna. Karena banyak hewan dan tumbuhan yang akan mati.
Selain gas CO2, yang dapat
menimbulkan efek rumah kaca adalah sulfur dioksida (SO2), nitrogen
monoksida (NO) dan nitrogen dioksida (NO2) serta beberapa senyawa
organik seperti gas metana (CH4). Gas-gas tersebut memegang peranan
penting dalam meningkatkan efek rumah kaca.. Kesimpulan dasar ini telah
dikemukakan oleh setidaknya 30 badan ilmiah dan akademik, termasuk semua akademi
sains nasional dari negara-negara maju.
Kerusakan lapisan ozon
Lapisan ozon yang berada di
stratosfer (ketinggian 20-35 km) merupakan pelindung alami bumi yang berfungsi
memfilter radiasi ultraviolet B dari matahari. Pembentukan dan penguraian
molekul-molekul ozon (O3) terjadi secara alami di stratosfer. Emisi CFC yang
mencapai stratosfer dan bersifat sangat stabil menyebabkan laju penguraian
molekul-molekul ozon lebih cepat dari pembentukannya, sehingga terbentuk
lubang-lubang pada lapisan ozon
Penyebab Kangker Paru
Bagi Masyarakat yang tinggal di
daerah atau kota-kota dengan tingkat polusi udara yang tinggi, diminta untuk
lebih waspada. Pasalnya, polusi udara termasuk asap rokok ditengarai menjadi
penyebab utama kanker paru-paru. “Kanker paru adalah salah satu jenis penyakit
kanker yang jumlah penderitanya terus meningkat.
Tingginya tingkat kematian tersebut
sering akibat penderita tidak menyadari terjangkit kanker paru-paru. Kebanyakan
baru mengetahui setelah penyakitnya sudah memasuki stadium lanjut. Dengan
begitu, penanganan medis umumnya terlambat dan kondisi pasien sudah parah. Obat
kanker paru terobosan terbaru yang saat ini telah tersedia adalah obat berbahan
aktif gefitinib. Saat ini gefinitib telah menjadi pilihan terbaik di banyak
negara untuk pengobatan kanker paru. Obat gefitinib, yang memiliki merek dagang
Iressa TM ini.
Menurut data, saat ini kanker paru
menjadi penyebab kematian utama pada penderita kanker. Di Amerika Serikat
dilaporkan 170.000 kasus kanker paru baru dilaporkan setiap tahunnya dengan
angka kematian 149.000 pasien. Sementara di Jepang, pada 2000 ditemukan 52.182
kasus baru dan merenggut 43.159 nyawa penderitanya.
1.
Penanggulangan
Pencemaran udara ini sudah terjadi.
Walaupun begitu kita masih dapat menguranginya atau bahkan menghentikanya. Beberapa
cara diantaranya:
§
Kita harus menghilangkan karbon. Cara
yang paling mudah untuk menghilangkan karbondioksida di udara adalah dengan
memelihara pepohonan dan menanam pohon lebih banyak lagi. Pohon, terutama yang
muda dan cepat pertumbuhannya, menyerap karbon dioksida yang sangat banyak,
memecahnya melalui fotosintesis, dan menyimpan karbon dalam kayunya. Di seluruh
dunia, tingkat perambahan hutan telah mencapai level yang mengkhawatirkan. Di
banyak area, tanaman yang tumbuh kembali sedikit sekali karena tanah kehilangan
kesuburannya ketika diubah untuk kegunaan yang lain, seperti untuk lahan
pertanian atau pembangunan rumah tinggal. Langkah untuk mengatasi hal ini
adalah dengan penghutanan kembali yang berperan dalam mengurangi semakin
bertambahnya gas polutan.
§
Dalam bidang transportasi sangat
banyak gas-gas polutan yang di keluarkan. Ini dapat ditekan dengan membuat
pembakaran mesin lebih sempurna, mempunyai kendaraan bermotor yang gas
pembuanganya lebih ramah lingkungan dan tidak memakai kendaraan bermotor secara
berlebihan. Ini semua akan lebih baik jika kita memakai alat transportasi yang
ramah lingkungan seperti sepeda.
§
Selanjutnya adalah pabrik. Proses
pengolahan/daur ulang atau penyaringan limbah asap industri sebenarnya ada. Ini
harus di pakai oleh seluruh pabrik untuk tetap menjaga lingkungan.
§
Rumah tangga yang masih memakai kayu
bakar harus dalam kebutuhan sehari-hari harus diganti dengan bahan bakar yang
lebih ramah lingkungan. Refrigator atau kulkas yang masih menggunakan CFC harus
diganti dengan kulkas tanpa CFC.
2.
PENCEMARAN TANAH
Tanah merupakan tempat hidup berbagai
jenis tumbuhan dan makhluk hidup lainnya termasuk manusia. Kualitas tanah dapat
berkurang karena proses erosi oleh air yang mengalir sehingga kesuburannya akan
berkurang. Selain itu, menurunnya kualitas tanah juaga dapat disebabkan limbah
padat yang mencemari tanah. Menurut sumbernya, limbah padat dapat berasal dari
sampah rumah tangga (domestik), industri dan alam (tumbuhan). Adapun menurut
jenisnya, sampah dapat dibedakan menjadi sampah organik dan sampah anorganik.
Sampah organik berasal dari sisa-sisa makhluk hidup, seperti dedaunan, bangkai
binatang, dan kertas. Adapun sampah anorganik biasanya berasal dari limbah
industri, seperti plastik, logam dan kaleng.Sampah organik pada umumnya mudah
dihancurkan dan dibusukkan oleh mikroorganisme di dalam tanah. Adapun sampah
anorganik tidak mudah hancur sehingga dapat menurunkan kualitas tanah.
Pencemaran tanah adalah keadaan di
mana bahan kimia buatan manusia masuk dan merubah lingkungan tanah alami.
Pencemaran ini biasanya terjadi karena: kebocoran limbah cair atau bahan kimia
industri atau fasilitas komersial, penggunaan pestisida, masuknya air permukaan
tanah tercemar ke dalam lapisan sub-permukaan, zat kimia, atau limbah. Air
limbah dari tempat penimbunan sampah serta limbah industri yang langsung
dibuang ke tanah secara tidak memenuhi syarat.
Jenis Limbah yang menyebabkan
Pencemaran Tanah
Pencemaran tanah berawal dari limbah
domestik, limbah industri, dan limbah pertanian. Limbah domestik dapat berasal
dari daerah pemukiman penduduk, perdagangan, pasar, tempat usaha hotel dan
lain-lain.
§
Cara untuk Menangani Pencemaran Tanah
Limbah domestik dalam jumlah besar
memerlukan penanganan khusus agar tidak mencemari tanah. Kita bisa pisahkan
sampah yang dapat di uraikan mikroorganisme dan sampah yang tidak bisa di
uraikan mikroorganisme. Maka bijaklah kita yang memisahkan sampah organik dan
anorganik. Mengurangi penggunaan pupuk sintetik dan berbagai bahan kimia untuk
pemberantasan hama seperti pestisida dan lain-lainnya. Mengolah Limbah industi
sebelum membuangnya ke laut atau ke sungai. Mengurangi pemakaian bahan yang
tidak dapat di uraikan mikroorganisme. Kita dapat mengganti dengan daun pisang
atau yang lainnya.
sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar