Sabtu, 23 Oktober 2010

Definisi Komunikasi Massa Sebagai Referensi

Joseph
A. devito dalam buku Pengantar Komunikasi Massa oleh Nurudin, M.Si.,
mengemukakan definisi komunikasi massa sebagai berikut:
“First,
mass communication is communication addressed to masses, to an
extremely large science. This does not mean that the audience
includes all people or everyone who reads or everyone who watches
television; rather it means an audience that is large and generally
rather poorly defined. Second, mass communication is communication
mediated by audio and/or visual transmitter. Mass communication is
perhaps most easily and most logically defined by its forms:
television, radio, newspaper, magazines, films, books, and tapes.”
Dalam
buku tersebut, Nurudin menerjemahkannya sebagai berikut:
“Pertama,
komunikasi massa adalah komunikasi yang ditujukan kepada massa,
kepada khalayak yang luar biasa banyaknya. Ini tidak berarti bahwa
khalayak meliputi seluruh penduduk atau semua orang yang membaca atau
semua orang yang menonton televisi, agaknya ini tidak berarti pula
bahwa khalayak itu besar dan pada umumnya agak sukar untuk
didefinisikan. Kedua, komunikasi massa adalah komunikasi yang
disalurkan oleh pemancar-pemancar yang audio dan atau visual.
Komunikasi massa barangkali akan lebih mudah dan lebih logis bila
didefinisikan menurut bentuknya (televisi, radio, surat kabar,
majalah, film, buku, dan pita).
Dari
definisi diatas, dapat ditafsirkan bahwa komunikasi massa
diperuntukkan pada orang dalam jumlah banyak yang tersebar, namun
tidak diatur seberapa banyaknya. Yang pasti adalah komunikasi massa
bersifat umum dan bebas. Komunikasi massa harus selalu menggunakan
peralatan modern untuk menyebarkan pesan, ini adalah salah satu ciri
komunikasi massa yang tidak boleh ditinggalkan. Pengertian komunikasi
massa dapat dipahami lebih mendalam jika didefinisikan sesuai dengan
wujudnya, bukan digeneralisasikan.
Berbeda
dengan Devito, Jay Black dan Frederick C. Whitney (masih dalam buku
Pengantar Komunikasi Massa oleh Nurudin, M.Si.,) mengemukakan, “Mass
communication is a process whereby mass produced message are
transmitted to large, anonymous, and heterogeneous masses of
receivers (Komunikasi massa adalah sebuah proses dimana pesan-pesan
yang diproduksi secara massal/tidak sedikit itu disebarkan kepada
massa penerima pesan yang luas, anonim, dan heterogen).”
Maksud
dari definisi tersebut adalah khalayak penerima pesan bukan hanya
kumpulan orang yang berdekatan secara fisik saja, sedangkan anonim
yang dimaksud adalah bahwa penerima pesan cenderung tidak saling
mengenal dan saling asing, dan heterogen berarti pesan ditujukan
untuk khalayak dari berbagai lapisan masyarakat, tidak homogen.
Nurudin
sendiri menyatakan bahwa komunikasi massa adalah studi ilmiah tentang
media massa beserta pesan yang dihasilkan, pembaca/pendengar/penonton
yang akan coba diraihnya, dan efeknya terhadap mereka.
Dari
definisi tersebut tampak bahwa kajian komunikasi massa saat ini sudah
termasuk dalam disiplin ilmiah. Bahasan komunikasi yang semakin
kompleks dan kesadaran akan pentingnya komunikabilitas yang baik
dalam kehidupan khususnya media membuat komunikasi massa menjadi
penting untuk diproses kajian keilmuannya.
Dennis
McQuail mendefinisikan bahwa komunikasi massa bersumber bukan dari
satu orang melainkan suatu organisasi formal dan merupakan
komunikator professional. Pesannya tidak unik, beraneka ragam, selalu
diperbanyak, dan bersifat satu arah.
Dari
definisi McQuail tersebut, komunikator dalam komunikasi massa adalah
lembaga, perkumpulan, atau ikatan. Biasanya lembaga ini bersifat
profit oriented dan bukan merupakan lembaga sukarela. Pesan yang
disampaikan dalam komunikasi massa adalah pesan yang up to date
(sehingga selalu menampilkan sesuatu yang segar dan digali data yang
komplit), bervariasi, dan mencakup khalayak luas sehingga dapat
diterima oleh banyak orang.

1 komentar: